My photo
Um escritor, um poeta, um aventureiro,

Friday, 30 September 2011

Dunia Internasional dan Timor Leste

Sebagian orang berbicara tentang perang tetapi mereka tidak pernah hidup dalam perang. Mereka tidak pernah merasakan pahitnya perang. Mereka tidak pernah merasakan penderitaan, kesengsaraan dan kematian akibat perang. Sebagian orang berbicara tentang perang karena mereka pernah hidup dalam perang. Mereka pernah merasakan penderitaan, kesengsaraan dan kematian akibat dari perang. 

Tentang perang di Timor Leste, 1975-1999, semua orang Timor Leste telah menderita, hidup sengsara dan mati karena perang. Oleh karena itu, berpatokan kepada penderitaan, kesengsaraan dan kematian selama 24 tahun, seharusnya mereka berani berbicara kepada dunia internasional tentang perang itu sendiri. Mereka boleh bercerita kepada dunia internasional tentang hubungan antara "perang dan manusia", "akibat-akibat dari perang", "kenapa perang terjadi di Timor Leste", "bagaimana perang di Timor Leste", "bagaimana orang Timor Leste ingin hidup aman dan sejahtera setelah perang", dan lain-lain.

PM Timor Leste Xanana Gusmao, dalam setiap kesempatan internasional, ia selalu berbicara tentang "Timor Leste: Dari Konflik Menuju Stabilitas". Hal tersebut bisa dimengerti karena ia pernah hidup dalam perang dan ia tahu persis akibat perang bagi kemanusiaan. Oleh karena itu, didalam setiap kesempatan internasional, ia berbicara tentang beberapa harapan dari orang Timor Leste sendiri paska perang. Harapan dari orang Timor Leste paska perang adalah: kesejahteraan, kemakmuran, pembangunan nasional, keadilan, ketenangan, dan lain-lain.

Oleh karena itu, berbicara tentang apa yang seharusnya dilakukan untuk membangun sebuah negara Timor Leste paska perang, bagi saya lebih berpatokan kepada suatu pembangunan kemanusiaan. Alias, bagaimana dunia internasional memberi bantuan yang mengarah pada pembangunan kemanuasiaan.  

Menurut saya, perang itu sendiri adalah sebuah ambisi. Tetapi setelah perang manusia memiliki ambisi untuk hidup sejahtera, aman, adil dan makmur.  Karena kesejahteraan, kemakmuran, keamanan dan keadilan bukan sebuah hadiah yang harus diberi kepada rakyat Timor Timur tetapi adalah hak rakyat Timor Leste dimasa paska perang.

Selamat membaca...Uma boa leitura....

Celso Oliveira




No comments:

Post a Comment